Sering kali kita malu kalau melihat perkembangan teknologi komunikasi informasi di Tanah Air. Ternyata orang asing lebih tanggap dalam upayanya meningkatkan kemampuan kita untuk “melek” teknologi informasi.
Sampai saat ini kita tidak melihat secara jelas dan nyata rencana untuk mengembangkan teknologi komunikasi informasi. Kita sering kali meributkan hal yang tidak esensial sehingga sering kali lupa bahwa penguasaan teknologi komunikasi informasi sebenarnya merupakan sebuah proses berkelanjutan yang harus dilalui langkah demi langkah. Seperti di beritakan di Kompas.com
Ketika ditanya apakah memiliki email, mereka menjawab sebagai berikut:
Anggota Dewan 1: “Saya pernah punya, tapi sudah dijual.”
Anggota Dewan 2 : “Secara pribadi saya belum memilikinya. Bukannya saya tidak mampu untuk memilikinya, tetapi saya masih cinta produk dalam negeri.”
Sebuah e-mail belum lama ini dikirim seorang kawan, menggambarkan situasi pemahaman teknologi komunikasi informasi dan mencerminkan betapa gaptek (gagap teknologi)-nya sebagian besar rakyat dan bangsa ini.
E-mail ini berupa sebuah berita yang muncul di daerah Kalimantan, menyangkut pemahaman anggota parlemen daerah tentang kemajuan teknologi komunikasi informasi. Ketika sang anggota dewan terhormat ditanya apakah memiliki e-mail, jawabannya mantap, “Saya pernah punya, tapi sudah dijual.”
Anggota dewan terhormat lainnya malah mengatakan begini, “Secara pribadi saya belum memilikinya. Bukannya saya tidak mampu untuk memilikinya, tetapi saya masih cinta produk dalam negeri.” Inilah situasi kemajuan teknologi komunikasi informasi di negeri tercinta ini.
Berbagai ironi kemajuan teknologi komunikasi informasi akan kita temui di mana-mana, di departemen, di sekolah, bahkan di lingkungan tentara yang seharusnya akrab dengan kemajuan teknologi.
Bayangkan apa yang terjadi seandainya ada ancaman teror melalui e-mail, sedangkan unit-unit yang menangani dan menanggulangi keamanan dan ketertiban tidak menggunakan e-mail. Sementara, kita mengetahui dari berbagai pemberitaan bahwa para teroris sekarang berkomunikasi menggunakan e-mail memanfaatkan warnet yang tersebar di mana-mana.
Pemerintah sepertinya tidak menyadari manfaat kemajuan teknologi komunikasi informasi. Dewan Teknologi Komunikasi Informasi Nasional pun sibuk sendiri dengan urusan yang tidak esensial daripada mencari berbagai peluang untuk menguasai kemajuan teknologi.
Kita sibuk masing-masing dengan urusan sendiri, membiarkan ironi demi ironi terus berkembang tidak beraturan. Kita selalu bereaksi terhadap sesuatu yang sudah terjadi, tanpa mampu berbenah diri. Sepertinya pergantian kabinet yang diributkan perlu mencari orang-orang “melek teknologi”. Tidak perlu yang canggih, tapi cukup yang mampu untuk membalas e-mail.
Al Jupri
May 4, 2007 at 9:51 pm
“Saya dulu pernah punya email, tapi sudah saya jual”, mantap euy!
Hendra Ciptawan
May 5, 2007 at 4:04 pm
kALO yang nggak terlalu canggih sih pake email 25 mb-nya plasa ajah 😆
Bookrey
May 5, 2007 at 5:32 pm
kurtubi
May 6, 2007 at 3:05 am
gampang cara penyelesaiannya, gak usah risau para anggota dewan itu gaptek; ini berarti ratu dan kita bisa menjadi partner kerja mereka. Yaa jadi sekprinya kek atau jadi mitranya… mereka biar mikir program.
Kenal dengan Khairul Umam, sutradara film, dengan Syu’bah Asa redaktur senior dari Tempo, maaf bukan ngomongin bapak2 ini tidak mengerti komputer… tapi karya dan tulisannya mantep2…. karena mereka tidak mau mengurusi hal yang remeh-temeh tapi yang besar22.. mungkin anggota dewan spt itu…
satu lagi… seorang bos percetakan besar di jakarta, gak ngerti komputer padahal ordernya milyaran…
sori ratu aku tak bermaksud mengantitesis tapi kita berdiskusi…. wallahu a’lam
==================
wargabanten : sama ohm saya juga tidak bisa komputer kok, tapi beliau punya lembaga pendidikan komputer, dan juga menangani service centre. Banyak orang konsultasi masalah komputer dengan ohm saya. Tapi beliau Blas gak mudeng komputer. Internet 24 jam di depan menjanya, boro2 mau belajar internet apalagi E-mail. Ngetik saja tidak bisa. Tapi bawahannya dan pendampingnya memang orang2 yang mengerti akan dunia IT.
Tapi kalau anggota dewan yang ngotot dengan fasilitas yang seba wah – dengan LAPTOP nya yang super canggih buka laptop saja tidak bisa untuk apa? terima kasih buat Mas Kurtubi
Mashuri
May 6, 2007 at 7:08 pm
Saya juga kebetulan baca berita tersebut. Tanpa pretensi apapun, memang itu fakta yang ada saat ini. Walaupun, “menggeneralisasi” objek berita dengan menyebut anggota dewan di “Kalimantan” juga kurang pas. Tapi, paling tidak itu bisa menjadi cermin bahwa bangsa ini memang masih perlu meningkatkan pemahaman tentang teknologi informasi di segenap lapisan.
rbaryans
May 7, 2007 at 8:05 am
waduuh kok bisa yah…sambil manggut-manggut (padahal gak ngerti apa yang sedang dibicarakan…)
jangankan konten materi yang diomongin, wujudnya saja gak kebayang…
susah juga kalo gaptek…he he he
kangguru
May 7, 2007 at 10:39 am
lho bukannya uang e-mailnya dah diterima dari setjen hehehehhe..
wargabanten : kangguru dapat bagian berap dari tender pengadaan email anggota dewan..??!!!
anas
May 7, 2007 at 9:53 pm
aku bingung, belum baca sih. yang penting komen dulu
anas
May 8, 2007 at 2:10 am
Sekarang udah baca, ya lucu. Lucu dan ironis, tepatnya memalukan. Seorang wakil rakyat berpikiran sangat cetek. Bagaimana Ia mampu mengurus rakyatnya kalo pengetahuannya segitu. Tapi mungkin semua anggota dewan lebih baik gitu kali ya biar mereka nga’ pada minta laptop.
Sugeng Rianto
May 8, 2007 at 5:07 am
He..he..he…kang Guru ikut komen disini ga ngajak-ajak muridnya ini ikut diskusi 🙂 .
(***aampun kang guru, jangan disetrap berdiri di depan kelas 😆 ***)
:. Treesna
May 8, 2007 at 9:57 am
😆
jaka sembung bawa gitar jreng….!!!! he’eh
xatryajedi
May 8, 2007 at 1:50 pm
ada nyang mao beli imel guwe gak ??!!
Catshade
May 9, 2007 at 7:57 pm
@kurtubi:
kalo gaptek sih gak terlalu kenapa2, asal mau mengakui kekurangan atau terbuka buat belajar. Lha, anggota dewan kita yang terhormat ini kan, udah gaptek, sok tau pula!
Roffi
May 9, 2007 at 9:29 pm
email itu apa ya mas?
*** wakakaka kabur ah ***
cakmoki
May 10, 2007 at 12:21 am
Kalimantan ? Kalimantan Timur kali ya, itu daerah saya lho
Betul !!!
Tahun lalu di media lokal ada dibahas soal TI di kalangan legislatif dan eksekutif. kesimpulannya: GAPTEK
Ada kejadian lucu, seorang pegawai menghadapi komputer Pentium 4, sewaktu mebuat hitungan disaat yang bersamaan si pegawai memegang kalkulator untuk menghitung, hehehe
maaf, belum kenalan. Salam kenal 🙂
wargabanten : pakai pentium 4 mau ngitung masih pakai kalkulator…….. lebih parah lagi ya!
Nanang
May 10, 2007 at 8:53 am
Hahaha….masih untung baru berkilah seperti itu. Bisa jadi ada juga anggota Dewan yang bilang begini:
“Sudah…sudah kita bicarakan di komisi dan fraksi masing-masing. Nanti kita akan adakan lelang untuk pengadaan email, dan menunjuk kontraktornya. Soal siapa yang terpilih semua diserahkan ke mekanisme yang berlaku. Anda tinggal tunggu hasilnya saja. Untuk anggaran sudah diajukan dan akan diputuskan di tingkat rapat pleno dan kita tetapkan dalam Keputusan Dewan….”
atau begini:
“Sampai sekarang masih dibahas di panitia kecil. Kita juga akan studi banding ke China atau ke Malaysia atau kalo perlu ke India. Mereka kan terkenal jago soal urusan begituan. Kita jamin setelah pulang dari kunjungan kerja studi banding, kita sudah punya email”
dewo
May 10, 2007 at 1:43 pm
Saya juga punya 1 tapi sudah saya goreng terus saya makan. Enak deh…
(** Kaburkencengsebelumdijitak **)
wargabanten: kang dewo Hoby makan EMAIL ya.. hati2 lho kena penyakit Spam.. :-p
zainurie
May 10, 2007 at 4:46 pm
Untung yang di jualin cuma email…
bayangin kalau suara rakyat yang di jual……….?….
Bisa laku keras boooo……….
wargabanten : lebih laku lagi dika yang dijual kang ZAENURIE
munggur
May 11, 2007 at 7:51 pm
yup, namanya juga proses. ada lucu-lucuan. mereka (baca: pejabat) seharusnya introspeksi. tapi kita sebagai warga melek internet, baiknya tidak mendiskreditkan orang lain.
bener loh, banyak yang bingung. anyway, di negara maju aja (misal di Singapura) ada yang pake Cut&Paste aja bingung. benar, loh!
janoko
May 12, 2007 at 6:24 am
lebih muda jadi DPRD dari pada jadi karyawan yg haru punya ijazah min D3, mereka sma juga OK ….. ijazah palsu boleh juga . ….
yach mungkin itu penyebabnya …..
ndarualqaz
May 12, 2007 at 8:13 am
hohohoho jangan2 mereka (dewan) bakalan ngajuin dana buat proyek pengadaan email kalo mbaca tulisan ini (dengan asumsi mereka tau alamat blog ini, dengan asumsi lebih lanjut, mereka bisa buka browser, dan dengan asumsi lebih lanjut lagi, mereka tau letak tuts A dan tuts enter pada keibor)
wekekekekekekeke
Rizma Adlia
May 12, 2007 at 11:00 am
ya udah,, bikin pelatihan biar mereka belajar Internet 101,,
banyak nih yang bisa ngajarin disini,, 🙂
wargabanten: kak risma mau ngajari ya..biar ma-me-ma (Ma banget)
whitegun
May 12, 2007 at 11:17 am
kalo wakil rakyat saja gaptek nya sudah separah itu, bagaimana pula dengan rakyat yang diwakilinya. Atau sebenarnya dia yang tak pantas jadi wakil rakyat yang notebene udah mulai faham dengan teknologi komunikasi informasi. Sayang, sebelum kita pilih dia, kita tak diberi kesempatan untuk mengenalnya lebih dekat terlebih dahulu. Sedihnya memiliki negeri seperti ini 😦
whitegun
May 12, 2007 at 11:32 am
salam kenal yah, saya bloger baru dari medan, suka baca blog kamu, temanya cukup menarik.
wargabanten: makasih.. dan salam kenal balik.
Agam
May 13, 2007 at 5:56 pm
wakakak..
Anggota Dewan 3 : “Saya mau punya email kalo menghasilkan duit” 🙂
Kebanyakan dari mereka pikirannya duit mulu. kalo gak ngehasilin duit mana mau mereka :p
Yudhi Arie Baskoro
May 14, 2007 at 6:20 pm
email gigi saya udah pada rusak wakakakaka
klikharry
May 16, 2007 at 12:09 pm
wakakakak…begitulah mereka… cari sensasi terus…. biar ngetop
pedhet
May 16, 2007 at 1:29 pm
Alamak…
buser
May 20, 2007 at 4:55 pm
wakakakakakaka
liliks
May 23, 2007 at 9:38 am
Anggota dewan udah keabisan order ya sampai-sampai ngejuar email yang ngedapetinnya gratis………yieexsss…!
Mr. Fulus
May 23, 2007 at 5:42 pm
Hahahaha…. Sama kasusnya ketika meraka merengek-rengek minta beli laptop, kayak anak kecil yang pengen beli mainan karena temannya mempunyai mainan. Anggota dewan pengen beli laptop cuma gara-gara TUKUL KEMBALI KE LAPTOP. Pak, pak… email saja dijual, apalagi laptop, ntar dijadikan koper lagi!:))
fahastra
May 24, 2007 at 6:18 pm
– Berilah kesempatan pada mereka-mereka yang Gaptek, bantulah mereka biar cerdas
– Kedepannya kita mesti adakan kursusan Pra jadi DPR
– Klo DPR dah pada pinter inet ntar malah cari uang juga di Inet(internet)
– Trus klo ada MMS Hot dari kalangan DPR bisa lihat duluan
bravo neng geulis
chandra
May 28, 2007 at 9:25 am
Tulisan yg sangat menarik, semoga orang2 diparlemen bisa tengok ke bawah yg makin resah jangan cuman urisin perut sendiri.
mrtajib
May 28, 2007 at 1:06 pm
wartawan: apakah pemerinta anda punya website?
Bupati: Apakah website yang bernama lain situs/
Wartawan: betul pak.
Bupati: Kita sudah punya lama mas, sudah ratusan tahun, dan kini sedang dipugar……….
ha ha ha ha
Deathangel
May 28, 2007 at 8:02 pm
Hayah…… Kalo gini caranya email gw ini asli ato palsu ya jd bingung (gk nyambung dah). Halah td ada yg blg anggota dewan minta laptop cm gr2 Tukul. Well bs jd, krn ngomongin Tukul pst gk jauh2 dr laptop “kembali ke laptop”. Walopun gw tau anggota dewan pasti mo scrol aja bingung. Anyway salam kenal dr warga Jakarta buat warga Banten.:p
Toto Kiryoto
May 31, 2007 at 5:54 am
Nyambung nih Kang ….puentennya …ti padang pasir iyeu ….
Ya kayak kagak tau aja ….yg tadinya calo , makelar , penipu jadi dewan …..
mana tauuuuu …namanya email …. email gigi aja kagak tau …apa lagi nanti ditanya websitenya …apa …bingunng lagi …..,
Makanya lain kali ….. usulin aja ama Bu Atut …… supaya para dewan khursus lagi STIMK suruh belajar …..email …atau biar tau website gitu kang …puenten ya kang ni warga Cilegon yg baru ngluru real di Qatar ,…
Salam kenal …semua ….Wassalam
Gola Gong
June 1, 2007 at 3:26 am
Hehehe, e-mail bisa dijual. mungkin ini kata “sandi” mereka tentang mega proyek. misalnya, jembatan Merak ke Lampung (menyeberangi selat Sunda). saya baca di Radar Banten, biayanya sekitar Rp. 100 trilyun. Itu sama saja dengan APBD Banten selama 60 tahun lebih. Buset, ya. Ini peluang korupsi. Tapi, saya menunggu jembatan iut terwujud. Saya ingin nonton, apakah penjara kita akan terisi penuh. Ataukah jembatan itu jalan mnuju neraka atau jalan menuju surga. Tetap semagat. Eh, blognya kerenlah. http://www.bantenstar.wordpress.com dan http://www.rumahdunia.net boleh juga dikunjungi dan dicicipi menu-menunya. Wasalam.
legowolah adhityoku
June 12, 2007 at 8:15 am
dapet dari web fsldk bukan?
irdix
June 14, 2007 at 10:58 pm
email saya dulu laku mahal lho… 25juta..
Dee
June 20, 2007 at 6:36 am
maaf, email saya sudah rusak, ketiban genting waktu gempa kemarin…
hamilmuda
June 21, 2007 at 12:59 pm
email ku aku jual..
ada yang mau beli??
nyonk
June 22, 2007 at 12:33 am
HUMOR ANGGOTA DPR DAN LAPTOP
Anggota DPR: “Mba, laptopnya salah.”
Customer Service: “Salah gimana pak?”
Anggota DPR: “Laptopnya nggak mau hidup.”
CS: “Sudah tekan tombol power pak?”
Anggota DPR: “Tombol powernya sebelah mana mba?”
****
Anggota DPR: “Mba, saya mau konek ke internet nggak
bisa, kenapa ya?”
Customer service: “Nggak bisanya kenapa?”
Anggota DPR: “Saya ketik http://www.playboy.com
>,
gambarnya nggak keluar.”
Customer service: “Pesan errornya apa pak?”
Anggota DPR: “Nggak ada pesan error, pokoknya saya
ketik playboy.com di
addressnya, nggak muncul gambar sama sekali.”
Customer service: “Bapak koneksi internetnya pakai
apa, dial up,
hotspot?”
Anggota DPR: “Pakai gambar yang ada tulisan e
(maksudnya internet
explorer).”
Customer service: “Maksudku, bapak langganan
internetnya pakai ISP apa,
lalu cara koneksi internetnya pakai dial-up atau
hotspot, mungkin
settingnya ada yang salah.”
Anggota DPR: “ISP itu apa sih mba?”
Customer service: “Wah ini sih 50 x 2 pak..”
Anggota DPR: “Apa tuh mba?”
Customer service: “CAPE’ DEH!!”
******
Anggota DPR: “Mba’ saya ingin daftar account di
yahoo.com kok nggak
bisa
ya?”
Customer service: “Nggak bisa kenapa pak?”
Anggota DPR: “Ada tulisan, paswort is nat long inof,
suld bi mor ten 8
karakter”
Customer service: “Itu maksudnya, password bapak
minimal 8 huruf.”
Anggota DPR: “Oooo…oke deh.., saya coba dulu.”
menit>
Anggota DPR: “Mba password minimal delapan huruf itu
delapannya pakai
angka 8 atau ejaan delapan?”
Customer service: “Maksudnya?”
Anggota DPR: “Saya suda tulis di kolom password
minimal 8 huruf, tapi
bingung mau tulis delapannya, pakai angka delapan atau
ejaan huruf
‘delapan’.”
Customer service: “Ketik ini aja pak..C Spasi D.”
Anggota DPR: “Apa tuh?”
Customer service: “CAPE’ DEH !!!”
****
Anggota DPR: “Mba’ kalau muter film di laptop, gimana
caranya ya?
CS: “Ada dvd playernya kan pak?”
Anggota DPR: “Sebelah mana tuh mba?”
CS: “Disamping kanan, pak. kalau di tekan tombolnya
nanti, piringan
discnya keluar.”
Anggota DPR: “Ooooo…. yang keluar itu, piringan disc
ya? Udah patah
tuh kemarin.”
CS: “Kok bisa patah?”
Anggota DPR: “Saya kira tempat buat naruh gelas
minuman.”
******
Anggota DPR: “Komputer saya rasanya kena virus”
CS: “Virus apa tuh pak?”
Anggota DPR: “Kurang tahu juga, setiap mau cetak ke
printer, selalu ada
tulisan kennot fain printer.”
CS: “Itu mungkin salah setting pak.”
Anggota DPR: “Settingnya udah bener kok, kemarin aja
bisa nyetak, tapi
sekarang nggak bisa. Saya sudah tunjukkin printernya
di depan laptop,
tetap aja dia terus-terusan “searchng printer not
found.” Kayanya
webcamnya rusak, nggak bisa lihat printer.”
CS: “Mendadak laper nih Pak, ingin makan tape..”
Anggota DPR: “Lho..kok begitu?”
CS: “TAPE DEH !!!!”
********
Anggota DPR: “Mba, kalau mau baca blognya si artist
anu dimana ya?”
CS: “Bapak cari aja di google.”
Anggota DPR: “Tapi si artist anu nggak kerja di google
kok mba, saya
tahu persis.”
dhimas Lazuardi Noer
June 27, 2007 at 5:48 pm
iya baru sadar nih. kalo ga salah dari web-nyha fsldkn.org khan?
btw, emailnya DPR harganya berapa ya?? kalo artis lebih mahal kali ye?